klik suka ya

Selasa, 12 Juni 2012

Hadits Hadits Motivasi Menuntut dan Menyebarkan Ilmu

Sesungguhnya orang yang menunjuki kebaikan, sama (pahalanya) dengan orang yang melakukan itu  (hasan sahih)    

Seorang yang faqih itu lebih berat bagi setan daripada seribu orang ahli ibadah. (gharib – dhaif)    

Barangsiapa yang di kehendaki Allah kebaikan padanya, niscaya Dia memahamkannya dalam agama (hasan sahih)    

Barangsiapa yang sengaja berbohong atas namaku maka hendaklah mempersiapkan tempat duduknya di neraka. (sahih – mutawatir)    

Barangsiapa berjalan di suatu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. (hasan)    

Barang siapa yang belajar ilmu maka itu adalah kafarat bagi apa yang pernah lalu (dhaif)    

Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu yang dia ketahui kemudian dia menyembunyikannya, maka dia akan dicambuk pada hari kiamat dengan cambuk dari neraka (hasan)    

Barangsiapa belajar Ilmu untuk selain Allah atau menginginkan selain Allah, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya (kelak) di neraka (hasan)    

Kalimat hikmah adalah barang seorang mukmin yang hilang, maka dimana saja ia menemukannya ia lebih berhak untuk mengambilnya (gharib – dhoif)    

Barangsiapa menghidupkan sunnahku, berarti dia mencintaiku dan barangsiapa mencintaiku, maka dia akan bersamaku di surga (hasan gharib)    

Barangsiapa menuntut ilmu untuk mendebat para ulama, atau untuk mengolok-olok orang bodoh atau untuk mengalihkan pandangan manusia kepadanya, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam neraka (dhaif)    

Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan cara mencabutnya langsung dari manusia, akan tetapi Dia mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, hingga ketika Dia tidak meninggalkan seorang alim (di muka bumi) maka manusia menjadikan orang-orang jahil sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya, maka mereka memberikan fatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan. (sahih)    

Allah memperindah seseorang yang mendengar perkataanku, dia memahaminya, menghafalnya dan menyampaikannya, bisa jadi orang yang mengusung fiqih menyampaikan kepada orang yang lebih faqih darinya. Dan tiga perkara yang mana hati seorang muslim tidak akan dengki terhadapnya; mengikhlaskan amalan karena Allah, saling menasehati terhadap para pemimpin kaum muslimin, berpegang teguh terhadap jama’ah mereka, sesungguhnya da’wah meliputi dari belakang mereka.” (sahih)    

Barangsiapa menyeru kepada petunjuk maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun, dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan maka dia mendapatkan dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikit pun“. ( hasan shahih)    

Barangsiapa mensunnahkan sunnah kebaikan, lalu dia diikuti atasnya, maka dia mendapatkan pahalanya dan seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun, dan barangsiapa mensunnahkan sunnah kejelekan, lalu dia diikuti atasnya, maka dia mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun (hasan sahih)    

Keutamaan seorang alim dari seorang abid seperti keutamaanku dari orang yang paling rendah di antara kalian,  kemudian beliau melanjutkan sabdanya: “Sesungguhnya Allah, MalaikatNya serta penduduk langit dan bumi bahkan semut yang ada di dalam sarangnya sampai ikan paus, mereka akan mendoakan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia” (gharib – sahih)    

Aku wasiatkan kepada kalian untuk (selalu) bertaqwa kepada Allah, mendengar dan ta’at meskipun terhadap seorang budak habasyi, sesungguhnya siapa saja diantara kalian yang hidup akan melihat perselisihan yang sangat banyak, maka jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang dibuat-buat, karena sesungguhnya hal itu merupakan kesesatan. Barangsiapa diantara kalian yang menjumpai hal itu hendaknya dia berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham.(sahih)    

Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Qur`an dan mengajarkannya (HR Bukhari)
    
“Barangsiapa berbicara tentang Kitabullah ‘azza wajalla menggunakan pendapatnya, meskipun benar maka ia telah salah.” (HR Abu Daud) – ada perawi yang tidak kuat     
“Demi Allah, sekiranya Allah memberi petunjuk kepada seorang laki-laki melalui perantaramu, maka itu lebih baik bagimu dari unta merah.” (HR Ibnu Majah, Abi Daud)    
Dunia itu terlaknat dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan yang berhubungan dengannya, atau seorang yang ‘alim dan mengajarkan ilmunya. (HR Ibnu Majah 4102)     
“Barangsiapa mempelajari suatu ilmu yang seharusnya karena Allah Azza Wa Jalla, namun ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan sebagian dari dunia, maka ia tidak akan mendapatkan baunya Surga pada Hari Kiamat. (HR Ahmad, Abi Daud, Ibn Majah)     
Perumpamaan agama yang aku diutus Allah ‘azza wajalla dengannya, yaitu berupa petunjuk dan ilmu ialah bagaikan hujan yang jatuh ke bumi. Diantaranya ada yang jatuh ke tanah subur yang dapat menyerap air, maka tumbuhlah padang rumput yang subur. Diantaranya pula ada yang jatuh ke tanah keras sehingga air tergenang karenanya. Lalu air itu dimanfaatkan orang banyak untuk minum, menyiram kebun dan beternak. Dan ada pula yang jatuh ke tanah tandus, tidak menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Seperti itulah perumpamaan orang yang mempelajari agama Allah dan mengambil manfaat dari padanya, belajar dan mengajarkan, dan perumpamaan orang yang tidak mau tahu dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku di utus dengannya.” HR Bukhari Muslim

10 Nasehat Rasulullah Kepada Putrinya Fatimah


"Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan perkara yang pertama kali di tanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat 5 waktu dan ketaatanya terhadap suami" (HR.Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)

Ada 10 wasiat Rasulullah SAW kepada putrinya Fatimah binti Rasulullah. 10 wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah.

Wasiat tersebut adalah:

1). Ya, Fatimah kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.

2). Ya, Fatimah kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya,niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka 7 tabir pemisah.

3). Ya, Fatimah. Tiadalah seorang wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaianya, melainkan Allah menetapkan pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahanya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5). Ya, Fatimah, yang lebih utama dari keutamaan diatas adalah keridhoan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu,maka akt tidak akan mendo'akanmu. Ketahuilah, Wahai Fatimah. Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6). Ya, Fatimah. Apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasakan sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Setelah seorang wanita melahirkan kandunganya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia di lahirkan dari kandungan ibunya. Apabila seorang wanita meninggal dunia ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun dan akan di anggap sebagai mati syahid. Di dalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman syurga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala 1000 orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu Malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang dan ikhlas,melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala 100 kali beribadah haji dan umrah.

8). Ya Fatimah, Tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih sayang(rahmat).

9). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para Malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10). Ya, Fatimah. Tiadalah seorang wanita yang membantu meminyaki kepala suaminya dan menyisir rambutnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman dari air syurga yang di kemas indah yang di datangkan dari sungai-sungai Syurga. Dan Allah mempermudah sakaratul maut baginya, bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shiratal-mustaqin dengan selamat.
Semoga Bermanfaat, wallahu'alam

Senin, 11 Juni 2012

Hadis

Riwayat dari Abdullah bin Amr ra:
“Rasulullah saw, masuk ke dalam rumahku, lalu bersabda, “Wahai Abdullah bin Amr, bukankan aku diberi informasi bahwa sebenarnya dirimu sangat ketat (memaksa diri) dalam sholat malam dan puasa di siang hari?” Aku menjawab, “Saya memang melakukannya…”. Lalu Rasulullah saw, bersabda, “Cukuplah bagimu sebulan itu puasa tiga hari. Satu kebaikan itu sebanding dengan dengan sepuluh kebaikan, maka (jika anda melakukan puasa tiga hari setiap bulan) sama dengan puasa setahun penuh….” (Hr. Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzy, Nasa’I, Ibnu Majah, Daramy dan Ibnu Sa’d)

Dalam hadits ini ada rahasia-rahasia:
1. Adanya berita gembira atas kesinambungan cahaya amal dengan cahaya amal yang lain tanpa terhenti, walau pun ada jarak waktu yang jauh.
2. Berlipat gandanya pahala amal pada ummat ini, satu kebaikan sebanding dengan sepuluh kebaikan, agar hatinya bangkit untuk amal kebajikan.
3. Tidak adanya keterpaksaan yang membuat si hamba jadi bosan.
4. Terus menerus berdzikir hingga hati tak tertimpa kealpaan.
5. Kepastian iman terhadap janji dan kebajikan kemuliaan Allah swt.
Semua perilaku tersebut merupakan tingkah kaum ‘arifin yang melepaskan diri dari hasrat duniawi dan ukhrowi, dimana hasrat citanya hanyalah Tuhan mereka. Maka siapa pun yang himmahnya hanyalah Rabb, tiadalagi hasrat lain baginya.

Yahya bin Mu’adz ra, dalam munajatnya mengatakan:
“Ilahi, bila aku mengenalMu, sesungguhnya Engkau telah memberi petunjuk padaku. Jika aku mencariMu, sesungguhnya karena Engkau menghendakiKu. Jika aku datang kepadaMu, sesungguhnya Engkau memilihku. Jika aku taat padaMu, sesungguhnya karena Engkau memberi taufiq kepadaku. Dan jika aku kembali kepadaMu, itu karena Engkau menghampiriku.”

Diriwayatkan bahwa Nabi Musa as telah bermunajat:
“Oh Tuhan, bagaimana caraku bersyukur atas nikmat-nikmatMu, sedangkan setiap rambut yang tumbuh saja ada dua nikmat?”
Allah swt menjawab:
“Wahai Musa! Bila engkau tahu bahwa dirimu sangat tak berdaya bersyukur kepadaKu, sesungguhnya engkau benar-benar telah bersyukur kepadaKu….”
Allah swt, mewahyukan kepada Nabi Dawud as:
“Bersyukurlah atas nikmatKu kepadamu…”
Nabi Dawud as, menjawab:
“Ya Allah bagaimana aku bisa bersyukur kepadaMu, sedangkan syukurku kepadaMu itu adalah nikmat teragung bagiku?”
“Bila engkau tahu itu, sebenarnya engkau hambaku paling bersyukur padaKu…” firmanNya dalam wahyu kepadanya.

Muhammad bin as-Sammak ra mengatakan, “Ingatlah kepada Dzat yang mendahului ingatNya sebelum dzikirmu, dan cintaNya sebelum cintamu. Apa pun yang kau dzikirkan tak lain kecuali karena dzikirNya kepadamu, dan tak ada cintamu kepadaNya kecuali karena cintaNya kepadamu.”
Abu Bakr al-Wasithy ra, menegaskan, “Siapa yang lupa mengingat Allah Ta’ala berarti ia telah terkena Istidroj.”
Perlu diketahui bahwa sifat terendah dari seorang arif Billah adalah bila seseorang hatinya hidup bersama Allah tanpa ikatan apa pun, yaitu mengingat Allah, hanya kepada Allah. Hal demikian jelas, seperti dalam firmanNya, “Sesungguhnya dzikir Allah itu paling besar…”.
Dikatakan mengenai firman Allah Ta’ala:
“Sangat sedikit hamba-hambaKu yang sangat bersyukur”, artinya adalah sangat sedikit orang yang melihat anugerahKu ketika ia bersyukur kepadaKu.”

Bersama Allah, kita bersyukur pada Allah.
Nabi Musa as, berkata:
“Ilahi, bagaimana Adam mampu bersyukur kepadaMu? Karena Adam Engkau cipta dari TanganMu, dan Engkau hembuskan RuhMu, dan Engkau posisikan di syurgaMu, serta Engkau perintah para maikat bersujud kepadanya, lalu mereka pun syujud?”
Allah swt, menjawab:
“Hai Musa! Adam tahu bahwa semua itu dariKu, lalu dia memujiKu karenanya.”
Siapa yang taat kepada Allah swt, sesungguhnya ia taat karena pertolonganNya, maka ia dapatkan anugerah. Siapa yang maksiat kepada Allah swt, maka karena bagian takdirNya yang ia maksiat kepadaNya. Bagi Allah ada hujjah baginya. AnugerahNya mendahului ketaatan hambaNya sebelum ia taat, dan keadilanNya mendahului maksiatnya sebelum ia berbuat maksiat. Karena Allah adalah Maha memberlakukan apa yang dikehendakiNya.

Dalam suatu riwayat Nabi Ibrahim as bermunajat:
“Oh Tuhanku, kalau bukan karena Engkau bagaimana aku mengenal siapa Engkau?”
Abu Abdullah ra, ditanya, “Bagaimana kami tidak senang dengan pujian dan sanjungan?”
“Semata karena lupa mengingat anugerah Allah pada Syukur Berama Allah SWT

kalian, lupa mengingat kebaikan pertolonganNya yang mendahuluimu. Siapa yang lupa anugerah dan ingkar nikmat, nikmat pun akan diterima sebagai derita…” jawabnya.

Anak-anakku…
Sesungguhnya Allah Ta’ala telah memberimu ma’rifat, dan menolongmu untuk taat kepadaNya tanpa minta balas kebaikan darimu dan tanpa minta pertolongan dari arahmu, karena itu sudah seyogyanya anda berdzikir kepadaNya dan berbakti kepadaNya tanpa minta ganti rugi dan kecukupan dariNya.”
Banyak sekali ragam kelompok ahli dzikir, diantaranya:
• Ada yang berdzikir karena tujuan meraih anugerah Islam,
• Ada yang berdzikir karena demi ashlus-Sunnah wal-Jamaah,
• Ada yang berdzikir karena adanya anugerah dibalik dzikirnya, hingga hati dan lisannya kelu, akalnya melayang, ia lebur dalam keagunganNya, bergerak dalam kemuliaanNya, hangus dalam mencintaiNya, disaat ia tahu bahwa seluruh amal itu tidak akan pernah bisa tegak kecuali bersamaNya.

Dzikir ada dua arah:
- Dzikir yang menimbulkan rasa takut dan rasa takut penuh cinta.
- Dzikir yang melahirkan rindu dan cinta.

Rasa takut dan cinta adalah dzikir bagi orang yang berdzikir bersama diri sendiri, kemudian ia melihat itu semua karena Dzikrnya Allah padanya yang menyebabkan dzikirnya kepada Allah Ta’ala, kemudian ia tahu bahwa dengan dzikrullah membuat sambung pada Dzikrinya Allah pada dirinya.
Sedangkan rindu dan cinta dibalik dzikir adalah dzikirnya orang yang mengingat Dzikrnya Allah di zaman Azali, hingga tiada maujud dan sirna diri di dunia, kemudian sampai abadi. Lalu dijumpai bahwa Ingatan Allah padanya telah ada sejak Azali, abadi selamanya. Sedangkan dzikirnya sendiri, malah tercampuri kotoran syahwat, teraduk oleh kealpaan demi kealpaan.

Maka sangat berbeda jauh antara orang yang masuk pada Allah Ta’ala dengan melihat dzikirnya sendiri, dan antara orang yang masuk kepada Allah Ta’ala dengan melihat anugerah dan kemuliaanNya.
Perlu diketahui bahwa dzikirnya hamba kepada Allah Ta’ala, jika dibandingkan dengan penyandaran dzikirnya Allah Ta’ala pada si hamba, ibarat debu di bawah derasnya hujan.
Dengan dzikir kepadaMu hiduplah ejekanku hai pengkhayal
Dan dengan DzikirMu kepadaku mendahului dzikirku sungguh teragung!
Engkau beri anugerah besar, hingga aku tak mampu mensyukurinya.
Manalagi anugerah elokMu yang mampu kusyukuri?

Riwayat dari Abdullah bin Amr ra:
“Rasulullah saw, masuk ke dalam rumahku, lalu bersabda, “Wahai Abdullah bin Amr, bukankan aku diberi informasi bahwa sebenarnya dirimu sangat ketat (memaksa diri) dalam sholat malam dan puasa di siang hari?” Aku menjawab, “Saya memang melakukannya…”. Lalu Rasulullah saw, bersabda, “Cukuplah bagimu sebulan itu puasa tiga hari. Satu kebaikan itu sebanding dengan dengan sepuluh kebaikan, maka (jika anda melakukan puasa tiga hari setiap bulan) sama dengan puasa setahun penuh….” (Hr. Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzy, Nasa’I, Ibnu Majah, Daramy dan Ibnu Sa’d)

Rasulullah s.a.w bersabda :





1. "Solat berjemaah itu lebih afdal (baik) daripada solat  bersendirian dengan 27x darjat" 
    ( H.R.Bukhari dan Muslim)


2. "Sesiapa yang solat berjemaah kemudian duduk berzikir hingga terbit matahari kemudian   solat 2 rakaat  maka ia akan mendapat pahala haji dan umrah yang sempurna" (H.R.Tarmizi)


3. "Sesiapa yang berjalan untuk solat fardhu maka pahalanya seperti orang yang mengerjakan haji dan jika ia berjalan untuk solat sunat maka pahalanya seperti orang yg mengerjakan umrah sunat" ( H.R.Attabrani)


4. "2 rakaat solat sunat fajar itu pahalanya lebih baik daripada dunia seisinya" 
(H.R. Muslim &Tarmizi)


5. "Sesiapa yang solat sunat sebelum Asar 4 rakaat maka Allah akan mengharamkan jasadnya dari api neraka"( H.R.Attabrani)


6. "Sesungguhnya apabila seseorang hamba berdiri untuk solat maka diletakkan semua dosa-dosanya diatas kepala dan kedua bahunya. Setiap kali ia rukuk atau sujud akan berjatuhlah dosa-dosanya itu"(H.R.Attabrani)


7. "Sesiapa yang tetap mengerjakan solat sunat sebelum dan selepas zohor sebanyak 4 rakaat maka Allah akan mengharamkan dirinya dari api neraka( H.R.Abu Daud & Tarmizi)


8. "Sesiapa yang berwuduk dengan sempurna maka keluarlah dosa dari tubuhnya sehingga dari bawah kukunya juga" (H.R.Muslim)


9. "Malaikat akan berdoa untuk kamu selama kamu masih berada didalam masjid dan melakukan solat dan selama kamu tidakberhadas. Berkata Malaikat "Ya Allah ampunilah dia dan turunkanlah RahmatMu kepadanya" (H.R.Bukhari)


10. "Sesiapa yang solat Isyak berjemaah maka bagaikan bangun (beribadah) ½  malam dan (pada esok paginya) ia mengerjakan solat Subuh secara berjemaah  juga maka (pahalanya) bagaikan bangun semalaman (penuh). (H.R.Muslim & Ahmad)


11. "Apabila kamu rasa ada angin didalam perutmu kemudian kamu ragu adakah ianya telah keluar atau belum, maka janganlah keluar dari solatmu sehingga jelas terdengar bunyi atau tercium baunya" (H.R.Muslim)


12. "Tidak takutkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam  (mengangkat kepalanya), kelak akan digantikan kepalanya dengan kepala  kaldai"(- H.R.Sahih Muslim)


13. "Solat dengan bersiwak (mengosok gigi) lebih afdal (baik) dari 70 x solat tanpa siwak" (H.R.Zanjawaih & Hakim)


14. "Solat sunat atau fardhu dengan memakai serban menyamai 25x solat yang tidak memakai serban dan solat jumaat dengan memakai serban menyamai 70x Jumaat tanpa memakai serban" (H.R.Ibn'Asakir)


15. "Malaikat senantiasa berdoa untuk kamu selama ia berada ditempat yang ia sembahyang padanya, selagi ia tidak berhadas" ( H.R.Bukhari & Muslim)


16. "Apabila imam bangun dari rukuk serta membaca doa, maka hendaklah kamu  membaca "Allahuma Rabbana lakalhamdu" kerana sesiapa yang berkebetulan bacaannya dengan bacaan Malaikat, nescaya diampunkan dosanya yang telah lalu" (H.R.Bukhari & Muslim)


17. "Sesungguhnya Allah memberi rahmat dan mailakatNya pula mendoakan bagi orang-orang yang sembahyang pada saf yang pertama" (H.R. Ahmad & Abu Daud)


18. "Sesiapa yang berwuduk padahal ia masih ada wuduk, maka dicatat untuknya sepuluh hasanat" (H.R.Abu Dawud)


19. "Sesiapa yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja, maka ia kafir terang-terangan" 
(H.R.Attabrani)

Ungkapan Rasulullah


MENGUBAH CIPTAAN ALLAH S.W.T.



Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a, sesungguhnya Nabi Muhammad s.a.w pernah melihat seorang kanak-kanak yang telah dicukur sebahagian rambutnya dan sebahagian yang lain dibiarkannya. Lalu baginda melarang mereka dari berbuat sedemikian sambil bersabda:  "Cukurlah semuanya atau biarkanlah semuanya." (Hadis riwayat Abu Daud). 
Kesimpulan Hadis: 
1- Larangan dari mencukur sebahagian rambut dan meninggalkan sebahagian yang lain. Larangan di sini ialah larangan yang sangat dibenci manakala hikmat dari larangan ini ialah kerana dia cuba mengubah ciptaan Allah s.w.t. 
2- Harus mencukur rambut keseluruhannya dan harus juga membiarkannya kesemuanya dengan syarat kebersihannya hendaklah dijaga dan tidak menyerupai kaum perempuan. 


BUMI AKAN MENJADI SAKSI



Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w membaca ayat ini: Yang bermaksud:  Pada hari itu bumi menceritakan beritanya. Kemudian baginda bertanya: Adakah kamu tahu apakah yang akan diberitahu oleh bumi itu nanti? Para sahabat menjawab: Allah s.w.t. dan RasulNya yang lebih mengetahui. 
Baginda s.a.w. bersabda: 
"Sesungguhnya berita yang akan disampaikan oleh bumi ialah bumi menjadi saksi terhadap semua perbuatan manusia, sama ada lelaki ataupun perempuan terhadap apa yang mereka lakukan di atasnya. Bumi akan berkata: Dia telah melakukan itu dan ini pada hari itu dan ini. Itulah berita yang akan diberitahu oleh bumi." (Hadis riwayat Imam Tirmizi). 
Kesimpulan Hadis: 
1- Dorongan supaya melakukan amalan soleh dan menjauhkan diri dari melakukan maksiat. 
2- Kemampuan Allah s.w.t menjadikan benda-benda yang keras dapat bercakap di mana bumi akan memberi saksi terhadap setiap perkara yang berlaku. 
3- Larangan keras terhadap orang yang melakukan maksiat, walaupun dia jauh dari pandangan orang lain tetapi bumi tetap akan memberi saksi di hadapan Allah s.w.t yang menjadi hakim di hari kiamat kelak.


KELEBIHAN MEMBERI MAKAN KETIKA BERBUKA PUASA DIBULAN RAMADHAN



Diriwayatkan daripada Zaid bin Khalid al-Juhaniy r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:  "Sesiapa yang menjemput orang yang berpuasa untuk berbuka, dia akan mendapat pahala sebagaimana pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangkan sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut." 
(Hadis riwayat Imam Tirmizi). 
 

Pengajaran Yang Boleh Diambil Dari Hadis: 
1- Penjelasan tentang kelebihan orang yang menjemput orang yang berpuasa berbuka malah disunatkan berbuat demikian serta dorongan supaya melakukannya. 
2- Dalam tindakan menjemput orang yang berpuasa untuk berbuka terdapat seruan kepada kasih-sayang, persamaan dan bantu-membantu di kalangan umat Islam. 
3- Pahala seperti ini akan diganjarkan kepada sesiapa sahaja yang menjemput orang yang berpuasa untuk berbuka walaupun hanya dengan sebiji kurma, seteguk air minum atau seteguk susu. 


AMALAN PEMBERI SYAFA'AT DIHARI KIAMAT



Diriwayatkan daripada Abdullah bin Amru r.a, sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda:  "Puasa dan al-Quran akan memberi syafaat kepada seseorang hamba pada hari kiamat." (Hadis riwayat Imam Ahmad). 
 
Pengajaran Yang Boleh Diambil Dari Hadis: 

1- Di antara kelebihan ibadat puasa ialah ia akan memberi syafaat kepada orang yang berpuasa pada hari kiamat kelak apabila umat Islam menunaikannya secara sempurna dengan meninggalkan makan, minum, hawa nafsu, bercakap dengan percakapan yang diharamkan, melihat kepada benda yang diharamkan dan mencari rezeki melalui cara diharamkan. 
2- Kelebihan bacaan Al-Quran di mana ia akan memberi syafaat kepada orang yang membacanya pada hari kiamat kelak. 


CINTAKAN DUNIA



Daripada Tsauban r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda;  "Hampir tiba suata masa di mana bangsa-bangsa dan seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka". Maka salah seorang sahabat bertanya "Apakah dari kerana kami sedikit pada hari itu?" Nabi s.a.w. menjawab, "Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah s.w.t. akan mencabut rasa gerun terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah s.w.t. akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit 'wahan"'. Seorang sahabat bertanya, "Apakah wahan itu hai Rasulullah?" Nabi Muhammad s.a.w. kita menjawab, "Cinta pada dunia dan takut pada mati". 
H.R. Abu Daud 
Keterangan
Memang benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah s.a.w. Keadaan umat Islam pada hari ini, menggarnbarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah s.a.w. Umat Islam walaupun mereka mernpunyai bilangan yang banyak, iaitu 1,000 juta (1/5 penduduk dunia), tetapi mereka selalu dipersendakan dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas, diinjak-injak, disakiti, dibunuh dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walau pun berbeza-beza agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatannya. 
Sebenarnya, segala kekalahan kaum Muslimin adalah berpunca dari dalam diri kaum muslimin itu sendiri, iaitu dari penyakit 'wahan" yang merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang selalu wujud dalarn bentuk kembar dua, iaitu “cinta dunia” dan 'ttakut mati". Kedua-dua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. "Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil danti dak mahu mendermakan harta di jalan Allah s.w.t. Manakala “takut mati" pula bermakna leka dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persiapan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agarna Allah s.w.t
Kitaa berdoa agar Allah s.w.t. menurunkan mushrahNya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kejayaan di dunia dan di akhirat. Insyallah.
 

DOA MALAM LAILATUL QADAR



Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Aku bertanya: Wahai Rasulullah! Apa pendapat kamu sekiranya aku mengetahui (mendapati) malam lailatulqadar, apakah yang harus aku baca pada malam tersebut? Baginda s.a.w. bersabda: "Bacalah doa: Yang bermaksud: Ya Allah! Sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Maha Pengampun dan suka memberi pengampunan, oleh yang demikian ampunilah diriku)." 
(Hadis riwayat Imam Tirmizi). 
Pengajaran Yang Boleh Diambil Dari Hadis: 
1- Permintaan yang paling penting bagi orang Islam ialah kesuciannya dari segala dosa dan penebusan diri dari perbuatan maksiat. 
2- Galakkan supaya memohon keampunan daripada Allah s.w.t dan sentiasa memohon keampunan tersebut lebih-lebih lagi pada masa yang dimakbulkan segala doa terutamanya pada malam lailatulqadar. 
3- Di antara tanda-tanda malam lailatulqadar ialah terasa lapang dada, orang Islam terasa tenang jiwa bersama Allah s.w.t, cuaca dan suasana malam dalam keadaan sederhana serta matahari terbit pada waktu pagi dengan cuaca yang putih tanpa memancarkan sinaran. 


ORANG MUKMIN YANG DIUJI ALLAH S.W.T.



Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:  "Orang mukmin sama ada lelaki ataupun perempuan akan sentiasa diuji oleh Allah s.w.t, sama ada dirinya, anaknya ataupun hartanya sehinggalah dia menghadap Allah s.w.t tanpa dia membawa dosa sedikitpun." 
(Hadis riwayat Imam Tirmizi). 
Kesimpulan Hadis: 
1- Sabar menghadapi cubaan boleh menghapuskan segala dosa. 
2- Cubaan yang paling dahsyat adalah cubaan yang dihadapi oleh para nabi kemudian orang-orang soleh seterusnya ke bawah secara berturut-turut


SETIAP UMAT ADA UJIANNYA



Diriwayatkan daripada Kaab bin Iyadh r.a katanya: Aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:  
"Sesungguhnya setiap umat itu ada ujiannya dan ujian umatku adalah harta kekayaan. " (Hadis riwayat Imam Tirmizi).  
Kesimpulan Hadis:  
Allah s.w.t menjadikan harta sebagai perhiasan kehidupan dunia dan menjadikan fitrah kejadian manusia lebih cenderung kepada harta dan suka mengumpul harta, oleh yang demikian umat Islam hendaklah berhati-hati di dalam mengumpulkan harta di mana dia hendaklah mengumpulkan harta yang halal dan menjauhkan diri dari mengumpulkan harta yang haram. 


SOLAT SUNNAT ENAM RAKAAT



Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a sabda Rasulullah s.a.w  " Barangsiapayang solat sesudah maghrib enam rakaat dimana tidak berkata-kata ia diantaranya dan kata-kata buruk, menyamailah solat itu baginya dengan ibadah 12 tahun" 


BALASAN SYURGA PADA YANG SABAR



Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda di dalam Hadis Qudsi: Allah s.w.t berfirman:  "Tidak ada balasan kecuali syurga bagi hambaku yang beriman yang telah Aku ambil kembali kekasihnya (Aku mematikan seseorang yang disayanginya seperti anak, adik-beradik dan sesiapa sahaja yang di sayangi oleh seseorang) dari kalangan penghuni dunia dan dia hanya mengharapkan pahala daripadaKu (dengan bersabar). " (Hadis riwayat Imam Bukhari). 
 

Kesimpulan Hadis: 
1- Tabah dan sabar menghadapi musibah adalah merupakan tanda-tanda kesempurnaan iman manakala keluh-kesah dan bimbang adalah merupakan tanda-tanda kelemahan iman. 
2- Keagungan ganjaran tabah menghadapi musibah.


DIHARAMKAN MEMASUKI SYURGA



Bersabda Rasulullah s.a.w  "Tiada seorang pembesar yang mati sedang ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya,melainkan Allah akan mengharamkannya memasuki syurga."
 

AMALAN PALING UTAMA



Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah ditanya:  "Apakah amalan yang paling utama? Baginda s.a.w. bersabda: "Beriman kepada Allah s.w.t Sahabat bertanya lagi: Kemudian apa? Rasulullah s.a.w bersabda: Jihad pada jalan Allah s.w.t. iaitu berjuang pada jalan Allah s.w.t. dan Sahabat bertanya lagi: Kemudian apa? Rasulullah s.a.w bersabda: Haji Mabrur iaitu ibadat Haji yang diterima"
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Masud r.a katanya: Aku pernah bertanya Rasulullah s.a.w
"Apakah amalan yang paling utama? Baginda s.a.w. bersabda: Sembahyang pada waktunya. Aku bertanya lagi: Kemudian apa lagi? Baginda s.a.w. bersabda: Berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi: Kemudian apa lagi? Baginda s.a.w. bersabda: Berjuang pada jalan Allah. Kemudian aku bertanya lagi kepada Baginda s.a.w., semata-mata ingin menemani dan menjaga perasaan Baginda s.a.w."
Adakah jihad ke arah pembangunan dan ekonomi seperti yang disyorkan oleh media massa itu dapat mendekatkan diri kita kepada Allah s.w.t? Apa matlamat jihad pembangunan dan ekonomi itu, disandarkan kepada apa ? Keranamu Malaysia ? Dimata dunia ? Dapatkah harta benda kita di bawa ke liang lahad dan menjadi penolong kita di akhirat ? 
Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Tiga perkara yang akan mengikuti mayat dan dua daripadanya akan pulang. Hanya satu sahaja yang akan bersamanya dalam kubur. Perkara tersebut ialah: Kaum kerabat, harta benda dan amalannya. Semua kaum kerabat dan harta bendanya akan pulang, manakala yang kekal bersamanya ialah amalannya *  
Firman Allah s.w.t yang bermaksud : Demi sesungguhnya! Jika kamu terbunuh pada jalan Allah (dalam perang Sabil), atau kamu mati (mati biasa - semasa mengerjakan kebajikan umum), sesungguhnya keampunan dari Allah S.W.T. dan rahmatNya adalah lebih baik (bagi kamu) dari apa yang mereka (orang-orang kafir dan munafik) itu himpunkan (meliputi segala jenis kesenangan hidup). - Surah Al-Imran 157. 
 

PENYESALAN DIHARI KIAMAT



Sabda Rasulullah saw yang bermaksud :  "Orang yang paling menyesal pada hari Kiamat ialah lelaki yang ada peluang menuntut ilmu di dunia tetapi ia tidak mengambil kesempatan menuntutnya, dan lelaki yang mengajar ilmu kepada orang lain; lalu yang belajar darinya mendapat faedah dari ilmu itu sedangkan ia sendiri tidak mendapat apa-apa." 
PENJELASANNYA 
Hadis ini menggalakkan umat Muslimin supaya menggunakan segala kesempatan hidup di dunia untuk mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan yang berguna kepada kehidupan keagamaan dan keduniaannya. Dengan ilmu pengetahuan yang betul, dapat dilakukan amalan-amalan ibadah yang betul. Amalan ibadah tanpa ilmu pengetahuan yang betul boleh menjerumuskan seseorang ke dalam bida'ah dan kekeliruan yang merosakkan agamanya. 
Disamping itu ilmu pengetahuan boleh membuka ufuk pemikiran dan mendalamkan kesedaran dan keinsafan yang menguatkan keyakinan dan tauhidnya terhadap Allah s.w.t., dan dengan demikian akan meningkatkan darjatnya disisi Allah di hari Kiamat kelak. 
Hadis ini juga menggariskan satu panduan yang penting iaitu tujuan belajar ialah beramal sama ada ia seorang pelajar atau seorang guru, kerana amalan itu merupakan nilai ilmu dan nilai seseorang yang berilmu. 
Kata pepatah Arab "Ilmu tanpa amal laksana pokok tanpa buah" alangkah ruginya seseorang guru yang tidak mandapat apa-apa guna dari ilmunya sedangkan orang yang belajar darinya memungut  keuntungan -keuntungan yang abadi
 


PENANGGUHAN HUTANG



Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Baginda s.a.w. bersabda:   "Sesiapa yang menangguhkan hutang orang yang belum dapat membayarnya atau membebaskannya, pada hari kiamat kelak Allah s.w.t. akan menaunginya di bawah naungan Arasy, di mana pada hari tersebut tidak ada naungan kecuali naunganNya."  
(Hadis riwayat Imam Tirmizi).  

Kesimpulan Hadis:  
1- Galakan supaya bertolak ansur dengan orang yang berhutang sama ada secara menangguhkan tempoh pembayaran hutang ataupun secara membebaskannya dari kesemua hutang atau sebahagiannya sahaja.  
2- Kelebihan orang yang bertolak ansur dengan orang yang berhutang di mana dia akan mendapat ganjaran yang sangat besar dan mendapat balasan yang baik di akhirat kelak.  
3- Kelebihan mempermudahkan kepentingan orang lain dan menghulurkan bantuan kepada mereka serta harus berurusan dengan cara hutang.


ADAB MAKAN DAN MINUM
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar r.a, sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda:  "Apabila salah seorang di antara kamu makan, hendaklah dia makan dengan menggunakan tangan kanannya dan apabila dia minum hendaklah dia minum dengan menggunakan tangan kanannya kerana sesungguhnya syaitan itu, dia makan dengan menggunakan tangan kirinya dan minum juga dengan menggunakan tangan kirinya." (Hadis riwayat Imam Muslim). 
 
Kesimpulan Hadis: 

1- Makruh makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri kerana ianya adalah di antara adat-adat syaitan dan sesiapa yang melakukan sedemikian, bererti dia menyerupai syaitan. 
2- Sunat mengutamakan anggota sebelah kanan di dalam semua perkara sehinggalah di dalam persoalan memakai kasut dan keluar dari rumah. 
3- Ancaman dari melakukan perkara yang jelas disebut di dalam hadis sebagai perbuatan syaitan.

Doa- doa Mustajab Nabi Muhammad



Doa yang sring di bacakan Nabi setelah sholat Fardu

اَلّلهُمَّ إِنِـّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِـي وَتَجْمَعُ بِهَا شَمْلِيْ وَتَرُدُّ بِهَا الفِتْنَةِ عَنِّـي


 Doa Ulang Tahun Baru

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمُ. اَلَّلهُمَّ أَنْتَ اْلأَبْدِي الْقَدِيْمِ الأَوَّلِ وعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وُجُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ. وَهَذَا

عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ. نَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ وجُنُوْدِهِ وَالْعَوْنِ على هذِهِ النَّفْسِ الأَمَارَةِ بِالسُّوْءِ والإشْتِغَالِ بِمَا يَقْرَبَنِي

إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الْجَلاَلِ والإكرَامِ يا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَىسيِّدِنَاومَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وعَلَى ألِهِ وصَحْبِهِ وسَلَّمَ


Doa Untuk Ibu dan Bapak Kami
dibawah ini adalah doa untuk kedua orang tua kita yang telah melahirkan kita hingga dewasa, kita ada karena mereka ada. maka kita wajib mendoakannya.

اللَّهُمَ اغْفِرْلِي ذُنُوْبِي وَالِوَالَدَيَّ وَارْحَمْ هُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا

وَلِجَمِيْعِ المُسْلِمِيْنَ والمُسْلِمَاتِ والمُؤمِنِيْنَ والمُؤْمِنَاتِ واتَّبِعْ بَيْنَنَا وبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرَ الرَّاحِمِيْنَ ولا حول ولا

قوَّة إلّا با لله العلي العظيم


Di atas tadi  adalah kumpulan doa- doa yang sering di bacakan nabi Muhammad saw ketika beliau masih hidup, maka oleh karena itu kita sebagai ummatnya harus mengikuti jejak dan langkah dari apa yang sering di lakukan beliau ketika masih hidup kumpulan Doa- doa Mustajab Nabi Muhammad ini kami sajikan untuk sahabat yang ingin mengamalkannya. Semoga sahabat bisa mengamalkannya!

Kisah Wafatnya Nabi Muhammad.Saw

Detik-detik kisah kewafatnya Nabi Muhammad SAW telah tiba. Nabi Muhammad SAW menyandarkan tubuhnya yang suci ke pangkuan Sayyidah `Aisyah. Tatkala itu, masuklah Abdurrahman dan Abubakar dan ditangannya ada sepotong siwak. Dengan matanya yang indah, Rasulullah SAW memandangi siwak tersebut dan menunjukkan bahwa beliau menginginkannya. Kemudian Sayyidah ‘Aisyah berkata kepada Rasulullah : “Wahai Rasulullah maukah aku ambilkan siwak ini untukmu ?” Beliau pun menganggukkan kepalanya bertanda mengiyakan. Kemudian Sayyidah ‘Aisyah pun mengambil siwak tersebut dan mengunyah ujungnya sampai lunak kemudian memberikannya kepada Rasulullah. Dan Rasulullah pun bersiwak dengan cara yang paling baik sebagaimana lazimnya dilakukan oleh beliau kala sehatnya. Di depan beliau ada sebuah bejana berisi air, lalu beliau memasukkan kedua tangannya ke dalam air tersebut kemudian mengusapkan kewajahnya sambil berkata : “La ilaaha illallah, sesungguhnya kematian itu mengalami saat-saat yang pedih”.
Tak berselang lama selesai bersiwak , saat itu kepala Rasulullah berada di pangkuan Sayyidah ‘Aisyah dan Sayyidah ‘Aisyah merasakan beratnya kepala Rasulullah di pangkuannya. Terlihat Baginda Rasul mengangkat kedua tangannya dan menatapkan pandangan ke atas, ke dua bibirnya bergerak dan Sayyidah ‘Aisyah mendengarkannya beliau berkata lirih : “bersama-sama dengan orang-orang yang telah engkau anugerahi nikmat, yaitu para Nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang sholeh. Ya Allah, ampunilah dan kasihanilah aku, pertemukan aku dengan kekasih Yang Maha Tinggi , Ya Allah Kekasih Yang Maha Tinggi”.
Beliau mengulangi kalimat yang terakhir ini tiga kali, kemudian ke dua mata Rasulullah terpejam dan suara beliau pun tak terdengar lagi. Ruh suci beliau naik menuju kekasih Yang Maha Tinggi, Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Sesungguhnya kita milik Allah dan kita pun akan kembali kepada-Nya.
Rasulullah wafat pada waktu dhuha musim panas, hari senin 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriah. Usia beliau saat itu telah mencapai enam puluh tiga tahun lebih empat hari.